Semoga Semua Informasi Yang Tercantum Dalam Blog Ini Bisa Bermanfaat Bagi Kita Semua
0

Cahaya Lampu Saat Tidur Picu Depresi

| Author: DistroBandung
Apakah Anda memiliki kebiasaan tidur dalam keadaan lampu menyala? Sebaiknya ubah kebiasaan tersebut perlahan. Tidur dengan cahaya terang bisa membuat mood atau suasana hati tidak stabil dan memburuk.
Penelitian Ohio State University mengungkap, tidur dengan lampu menyala bisa membuat perasaan tidak tenang atau resah saat bangun. Cahaya lampu di ruang tidur ternyata memengaruhi struktur otak dan meningkatkan kemungkinan depresi.
Penelitian juga mengungkap, cahaya yang dipancarkan televisi atau lampu temaram pada malam hari juga berdampak negatif pada kesehatan mental. Ini merupakan peringatan terbaru seputar gangguan tidur yang bisa memicu bahaya kesehatan.
Tim peneliti tak memungkiri bahwa tidur dalam kondisi gelap gulita memang sangat sulit tercipta. Namun, demi mengurangi efek buruknya, upayakan tidur dengan kondisi cahaya seminim mungkin.
Dalam penelitian yang dipresentasikan dalam Society for Neuroscience di Amerika Serikat itu, tim peneliti melakukan percobaan terhadap hewan pengerat yang diberikan paparan cahaya selama delapan jam atau lebih saat tidur.
Hamster yang terkena cahaya terang di malam hari menunjukkan gejala depresi lebih tinggi dibandingkan dengan hamster yang mendapat paparan cahaya redup. Pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan terjadi perbedaan struktur daerah otak yang disebut hippocampus antara dua kelompok hamster itu.
"Hippocampus memainkan peranan penting dalam munculnya depresi, jadi perubahannya akan signifikan. Bahkan cahaya redup di malam hari sudah cukup untuk memprovokasi perilaku depresi," kata Tracy Bedrosian, salah satu peneliti, seperti dikutip dari Daily Mail.

source : http://id.news.yahoo.com/viva/20101122/tls-cahaya-lampu-saat-tidur-picu-depresi-34dae5e.html
Share |
0

Bos Bijak, Karyawan Sehat

| Author: DistroBandung
Sikap kepemimpinan yang baik seorang bos membawa efek positif bagi kesehatan anak buahnya. Hubungan ini terungkap dalam review penelitian yang dilakukan tim asal Finlandia.
Dimpimpin Dr Kuoppala Jaana, tim peneliti mereview 27 penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Occupational and Environmental Medicine. Mereka menganalisa pengaruh kepemimpinan untuk mengukur kesehatan dan kesejahteraan karyawan.
Hasil review menunjukkan bukti kuat yang menghubungkan antara kepemimpinan yang baik dan peningkatan kesejahteraan karyawan. Mereka yang memiliki pemimpin yang baik, 40 persen lebih mungkin mengalami pencapaian tertinggi atau prestasi dalam pekerjaannya.
Kepemimpinan atasan yang baik juga dihubungkan dengan berkurangnya penyakit yang sering dialami karyawan sebesar 27 persen dan cacat pensiun sebesar 46 persen. Gejala gangguan kesehatan psikologis seperti kecemasan, depresi dan stresnya juga lebih rendah.
Beberapa penelitian juga menghubungkan kepemimpinan yang baik dengan kepuasan kerja, meskipun buktinya tidak cukup kuat. Tetapi tidak ada bukti yang menunjukan efek signifikan dari kepimpinan yang baik pada pengukuran prestasi pekerjaan.
Kepemimpinan bos yang baik dinilai sebagai salah satu faktor penting dalam hubungan antara kesehatan dan pekerjaan.
Seperti dikutip dari Times of India, temuan ini menegaskan teori pekerjaan model piramid. Maksudnya, bahwa dasar kepemimpinan yang kuat, suasana lingkungan kerja yang sehat, dan kondisi pekerjaan yang baik mampu mengurangi masalah kesehatan para pekerja.

source : vivanews.com
Share |
0

Agar Produksi Sperma Melimpah

| Author: DistroBandung
Memperhatikan kesehatan sperma sangat penting bagi pasangan yang tengah berencana memiliki buah hati. Sama halnya sel telur, kondisi sperma menentukan tingkat kesuburan.
Salah satu ciri sperma sehat adalah jika jumlahnya mencapai 20 juta per mililiter sperma atau air mani. Demi mempertahankan kesehatan sperma, ada beberapa hal yang perlu Anda tahu, seperti dikutip dari laman Methods Of Healing.
1. Olahraga
Ketika tubuh Anda selalu dalam kondisi yang baik, jumlah kandungan sperma Anda pun akan baik. Mempertahankan kondisi tubuh mudah dilakukan dengan menerapkan olahraga teratur.
2. Ejakulasi
Atur waktu ejakulasi. Tunggu sampai tiga hari untuk ejakulasi lagi. Ejakulasi terlalu sering bisa memperburuk kualitas sperma.
3. Gizi seimbang
Dengan asupan nutrisi yang tepat, seorang pria dewasa bisa memaksimalkan kuantitas sperma. Hindari makanan pedas. Tingkatkan konsumsi sayuran seperti bayam, brokoli, asparagus, dan ganggang laut. Juga buah-buahan seperti tomat, semangka, jambu, dan anggur merah.

4. Air Putih
Tak ada fungsi organ yang berjalan normal saat tubuh kekurangan air. Dalam kondisi dehidrasi akibat kekurangan cairan, produksi hormon penghasil sperma akan terhambat. Takaran ideal, konsumsi air sedikitnya delapan gelas per hari.
5. Pola hidup sehat
Selain asupan nutrisi, kesehatan sperma juga dipengaruhi gaya hidup. Demi kuantitas dan kualitas sperma yang prima, hindari stres, konsumsi rokok dan alkohol. Kebiasan buruk semacam itu bisa merusak kualitas sperma. Pemakaian celana dalam yang terlalu ketat juga memperburuk kualitas sperma.
6. Bercinta di pagi hari
Kebiasaan ini seringkali dijadikan trik untuk mempercepat memiliki momongan. Saat bangun tidur di pagi hari, produksi sperma berada di tingkat tertinggi.
7. Berat badan ideal
Berat badan berlebih bisa memengaruhi kuantitas sperma. Pilih menu-menu diet terbaik yang menunjang perbaikan kualitas kesehatan sperma.
Penurunan jumlah sperma bisa terjadi karena sejumlah alasan. Selain kebiasaan mengenakan celana terlalu ketat, infeksi dalam tubuh juga dapat menurunkan kuantitas dan kualitas sperma. Menjadi penting berkonsultasi dengan dokter karena konsumsi obat-obatan jenis tertentu juga seringkali memengaruhi kualitas sperma.

source : http://id.news.yahoo.com/viva/20101123/tls-agar-produksi-sperma-melimpah-34dae5e.html
Share |
0

Mau Sehat? Ngeseks Dua Kali Seminggu

| Author: DistroBandung
MANFAAT seks bagi kesehatan memang tak terbantahkan. Buktinya, dari sekian banyak khasiat yang telah dipublikasikan, selalu ada studi baru yang mengungkap manfaat berhubungan intim.

Temuan terbaru yang dimuat American Journal of Cardiology ini misalnya, menyatakan bahwa pria yang berhubungan seks sedikitnya dua kali seminggu dapat terhindar dari risiko penyakit jantung.  Hasil studi itu menunjukkan, mereka yangberhubungan seks secara rutin memiliki  45 persen risiko lebih kecil mengidap penyakit jantung dibanding mereka yang berhubungan seks hanya sekali sebulan atau lebih sedikit.

Studi yang melibatkan 1.000 orang ini menunjukkan, seks memberi dampak  protektif bagi jantung pria, tetapi penelitian tidak menguji apakah efek yang sama berlaku pada wanita. 

Setiap tahun, sekitar 270.000 orang di Inggris menderita serangan jantung, dan penyakit jantung koroner menjadi pembunuh paling besar.  Meski seks sudah lama diketahui sebagai aktivitas yang menguntungkan kesehatan mental dan fisik, tetapi masih sedikit bukti ilmiah yang menunjukkan betapa seks rutin memberi manfaat besar bagi penyakit serius seperti jantung.

Dalam risetnya, ilmuwan di New England Research Institute di Massachusetts, mendata aktivitas seksual pria usia 40 hingga 70 yang terlibat dalam riset jangka panjang bertajuk  "Massachusetts Male Ageing Study", yang dimulai pada 1987.

Setelah sekitar 16 tahun, peserta survei ditanya seberapa sering mereka melakukan seks dan lalu dicek gejala-gela  penyakit jantung.  Para peneliti juga memperhitungkan faktor-faktor risiko lain seperti usia, berat badan, tekanan darah dan kolesterol.

Hasil riset  menunjukkan, pria yang melakukan seks sedikitnya dua kali seminggu berisiko lebih kecil mengidap penyakit jantung dibanding mereka yang ngeseks  sebulan sekali atau lebih sedikit.

Dalam laporannya, peneliti menyatakan seks memberikan manfaat baik secara emosional maupun secara fisik bagi kesehatan.  Pria yang memiliki hasrat berhubungan seks lebih sering dan mampu memenuhinya adalah kelompok yang lebih sehat. Namun seks dalam beberapa wujud memiliki komponen aktivitas fisik yang secara langsung dapat melindungi kesehatan pembuluh darah dan jantung.

Pria yang rutin berhubungan seks boleh jadi memiliki hubungan intim yang suportif  dan hal ini memperbaiki kualitas kesehatan melalui penurunan kadar stres dan dukungan sosial.

sumber : http://www.tribunjabar.co.id/read/artikel/14372/mau-sehat-ngeseks-dua-kali-seminggu
Share |
0

Hati-hati Pilih Obat Penurun Panas

| Author: DistroBandung
Saat ini masih banyak orang tua khususnya ibu-ibu yang belum tahu memilih obat penurun panas bagi anak. Apalagi panas atau demam merupakan salah satu gejala penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang hingga sekarang belum ada antivirusnya.

Dr Maria Melisa, Expert Marketing Manager Glaxo Smith Kline (GSK) mengatakan, masyarakat seharusnya menggunakan obat penurun panas yang mendapat rekomendasi badan kesehatan dunia (WHO). WHO merekomendasikan penggunaan parasetamol sebagai salah satu pilihan obat untuk meredakan demam pada kasus DBD. Dosis parasetamol yang digunakan untuk anak usia kurang dari 1 tahun adalah 60 mg/dosis, usia antara 1-3 tahun dosisnya 60-120 mg/dosis, usia 3-6 tahun 120 mg/dosis serta 240 mg/dosis.

"Kami melihat masyarakat banyak yang belum tepat dalam memilih obat penurun panas. Karenanya sekarang ini kami kembali melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui ceramah langsung ke masyarakat dan simposium," kata Melisa dalam press conference Simposium Ikatan Dokter Indonesia Wilayah Jabar tentang Penatalaksanaan Demam Berdarah Dengue pada Anak di Hotel Aquila, Jalan Dr Junjunan, Sabtu (20/11)

Berdasarkan sebuah riset independen, Retail Audit Nielsen Indonesia Urban MAT Juli 2009 menunjukkan sekitar 50 persen konsumsi obat penurun demam anak di wilayah perkotaan di Indonesia mengandung asam asetilsalisilat (acetyl salycylic acid) dan golongan obat antiinplamasi nonsteroid (NSAID).

Asam asetilsalisilat maupun obat antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen yang memiliki indikasi kontra pada demam dengue maupun DBD. Karena bisa menimbulkan risiko pendarahan pada infeksi dengue dan sakit lambung yang memperburuk penyakit DBD. Ibuprofen juga diketahui dapat menurunkan trombosit dan menyebabkan pendarahan organ dalam.

Sedangkan asam salisilat memiliki efek samping sindroma Reye dan merangsang lambung. Sindroma Reye ini berkaitan dengan ketidakmampuan tubuh untuk mengatasi zat tubuh tertentu yang dapat menyebabkan gangguan pada otak dan hati yang banyak menimpa anak-anak di bawah usia 12 tahun. Gejalanya berupa muntah tak terkendali, demam, mengigau, dan tak sadar.

Prof dr Azhali MS SpA(K), Guru Besar FK Unpad menambahkan, obat antipertik (penurun demam) banyak macamnya, antara lain obat penurun panas yang mengandung ibuprofen, asam aminofen atau parasetamol, asam asetilsalsilat.

"Untuk berjaga-jaga atau anak terkena DBD sebaiknya memilih obat penurun panas yang mengandung parasetamol," katanya. (ddh)

sumber : http://www.tribunjabar.co.id/read/artikel/34861/hati-hati-pilih-obat-penurun-panas
Share |

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.
free counters

Free Hit Counters

SEO Stats powered by MyPagerank.Net