Semoga Semua Informasi Yang Tercantum Dalam Blog Ini Bisa Bermanfaat Bagi Kita Semua
0

Gejala Penyakit Jantung Sering Dikira Masuk Angin

| Author: DistroBandung
Kejadian jantung koroner bisa dicegah hingga 80 persen dengan cara mengenali dan melakukan deteksi dini terhadap penyakit tersebut. Salah satu penyebab pasien datang terlambat karena kekeliruan menduga gejala serangan jantung. "Data di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, banyak pasien yang datang terlambat karena mengira yang dirasakan akibat masuk angin.
Padahal kecepatan terapi dan penanganan kasus serangan jantung dalam hitungan menit, sangat menentukan persentase otot jantung penderita untuk diselamatkan," ujar ahli Intervensi Jantung dan Pembuluh Darah Fakultas Kedokteran Unpad/RSHS Bandung, dr. A. Fauzi Yahya, Sp.J.P.(K.), FIHA., saat launcing buku karyanya Menaklukkan Pembunuh No. 1 di Hotel Savoy Homann, Bandung, Sabtu (16/10).
Peresmian launcing dilakukan Pemimpin Umum Pikiran Rakyat H. Syafik Umar. Selanjutnya, dilakukan penandatangan poster buku oleh Fauzi dan Syafik Umar secara simbolis. Syafik juga menyerahkan lima buku tersebut kepada Endah Indriani dari RSHS, Eka Gandara (Ketua Parfi Jabar), Dedi Gunawan (Santosa Bandung International Hospital), Ambarwati (Laboratorium Pramita) dan Nia (Ketua Yayasan Jantung Jabar).
Pada sesi gelar wicara yang dipandu budayawan Aat Suratin, Wakil Ketua DPRD Jabar Uu Rukmana dan Direktur Teknis TVRI Satya Sudhana berbagi cerita seputar penyakit jantung yang mereka alami.
Menurut Fauzi, ketika terjadi serangan jantung, biasanya penderita mengeluh dada seperti tertekan benda berat disertai rasa kebas yang menjalar ke lengan. Sebagian penderita mengeluh sakit di punggung dan dagu, ada pula yang merasa leher seperti tercekik, keluar keringat dingin, dan lemas.
Seseorang yang mempunyai faktor resiko kardiovaskuler, kata Fauzi, memiliki kecenderungan lebih tinggi menderita gangguan koroner dibandingkan mereka yang tanpa risiko. Semakin banyak faktor risiko yang dimiliki, semakin besar kemungkinan terserang penyakit jantung koroner.
"Mereka yang termasuk faktor risiko antara lain berusia lanjut, riwayat keluarga, hiperkolesterol, tekanan darah tinggi, kencing manis, dan kebiasaan merokok. Resiko penyakit jantung koroner pada laki-laki mulai melonjak di usia 45 tahun dan perempuan 55 tahun," ujarnya. (A-62/A-147)***

source : www.pikiran-rakyat.com
Share |
0 komentar

Posting Komentar

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.
free counters

Free Hit Counters

SEO Stats powered by MyPagerank.Net